Jakarta, Plosopos.com ~ Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara membentuk tim panel untuk menangani persoalan
situs-situs yang bermuatan paham radikal dan terorisme. Tiga tokoh
senior dipercaya menjadi anggota tim ini yakni Bagir Manan, Salahuddin
Wahid (Gus Solah) dan Din Syamsuddin.
Menurut Rudiantara, pembentukan tim ini sesuai dengan saran Wakil
Presiden Jusuf Kalla. Wapres sempat menyatakan bahawa Kemenkominfo perlu
mengkaji kembali rekomendasi yang diberikan Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme sebelum benar-benar memblokir sebuah situs
internet.
"Saya sudah menandatangani Kepmen (Keputusan Menteri) untuk membentuk
panel," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat,
Kamis (2/4/2015).
Penujukan Bagir, Gus Solah dan Din menurut Rudiantara dilakukan agar tim ini nantinya dalam bekera lebih baik dan transparan.
Selain diisi oleh tiga sosok senior itu, tim panel juga diisi oleh
beberapa tokoh masyarakat dan ahli yang bertugas untuk memberikan
penilaian dan rekomendasi. Menurut Rudi, pemblokiran 22 situs yang
dilakukan baru-baru ini sama sekali tak terkait dengan ajaran agama
tertentu.
"Masalahnya bukan islam yang diblokir, ada beberapa situs saja yang
terindikasi radikalisme berdasarkan permintaan BNPT," kata dia.
Rudiantara melanjutkan, kebanyakan dari situs tersebut menggunakan
domain berakhiran .com yang bersifat lebih global daripada yang
berakhiran .id atau domain lokal.
Penggunaan domain .com membuat Kemenkominfo kesulitan mendeteksi
pengelola dan data-data situs tersebut. Karena itu kepada pengelola
situs, Rudiantara mengimbau agar menggunakan domain .id.
"Kami juga bantu pendaftarannya di PANDI (Pengelola Nama Domain Internet
Indonesia) agar kami tahu di dalamnya siapa," ujar dia.
0 comments:
Post a Comment