Pemilihan umum presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2014 memang
menyedot perhatian seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali warga
nahdliyin. Dalam sistem demokrasi yang mengandalkan “suara terbanyak”
setiap organisasi massa memang menjadi pusat perhatian.
Menariknya, pemilu kali ini hanya diikuti oleh dua calon dan otomatis hanya berlangsug satu putaran sehingga persaingannya lebih terasa. Berbagai warna partai politik yang berebut perhatian massa pada pemilu legislatif April lalu dan ingin kembali berkontestasi dalam Pilpres mau tidak mau harus menggabungkan diri atau berkoalisi ke dalam dua kutub persaiangan.
Menariknya, pemilu kali ini hanya diikuti oleh dua calon dan otomatis hanya berlangsug satu putaran sehingga persaingannya lebih terasa. Berbagai warna partai politik yang berebut perhatian massa pada pemilu legislatif April lalu dan ingin kembali berkontestasi dalam Pilpres mau tidak mau harus menggabungkan diri atau berkoalisi ke dalam dua kutub persaiangan.