Monday, March 30, 2015

PMII tidak perlu berpikir panjang dan bertele-tele untuk kembali sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama

Pekalongan, Plosopos.com- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai garda muda NU di kampus, hendaknya tidak perlu berpikir panjang dan bertele-tele untuk kembali sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama. Karena apa yang telah dilakukan selama ini dengan mendeklarasikan diri independen, tapi kenyataannya atau secara defacto PMII ya selalu di bawah naungan NU.
Oleh karena itu, desakan berbagai pihak, termasuk keinginan NU untuk mengembalikan status PMII saat ini hendaknya patut kita sambut dan kita dukung, agar PMII tidak kehilangan obor sejarah.
Hal itu disampaikan Rais Am Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahli Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, di hadapan ratusan anggota PMII Cabang Pekalongan dalam acara Kanzus Sholawat di Pekalongan, Sabtu (21/3).
Dikatakan, sebagai kader yang berhaluan ahlus sunnah wal jama’ah, banyak pekerjaan dan tugas PMII yang harus segera dilaksanakan antara lain membentengi anak-anak muda kampus dari paham radikalisme dan memperkenalkan wajah islam moderat yang rahmatan lil ‘alamin.
“Jangan sampai PMII kehilangan obor sejarah, PMII lahir dari rahim NU dan di saat ancaman semakin kencang maka tidak usah berpikir panjang untuk kembali ke NU,” pesannya.
Menurutnya, saat ini banyak kelompok-kelompok yang akan menghilangkan sejarah keislaman, maka sebagai mahasiswa sudah seharusnya belajar dengan sebaik mungkin mengetahui sejarah secara mendalam dan dijaga dengan baik.
Sebagaimana diketahui, wacana kembalinya PMII menjadi banom NU yang akan di rekomendasikan pada muktamar NU di Jombang mulai mengemuka. Meski terjadi pro dan kontra, PBNU telah mengagendakan pada muktamar di Jombang Agustus mendatang membahas posisi PMII secara khusus.
Acara yang diselenggarakan dengan tema “Meneguhkan Ke-Aswajaan PMII Menuju Kejayaan NKRI” dihadiri dan disaksikan sejumlah pihak, antara lain ratusan kader PMII, OKP di wilayah Pekalongan, dan siswa SLTA yang berada di bawah LP. Ma’arif NU Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan maulid Nabi Muhammad Saw, dilanjutkan dengan pelantikan oleh sekretaris jenderal (sekjen) PB PMII Abdul Haris Wally dan di akhiri dengan dialog langsung dengan Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. nujateng.com

1 comments:

  1. saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.

    ReplyDelete