
Mesjid Jawa di Suriname
Suriname, adalah sebuah Negara di Amerika Serikat yang menjadi bekas
penjajahan Belanda pada abad 19-20 dan merdeka pada tanggal 25 Nopember
1975 M. Pada tahun 2014, penduduk disini mencapai sekitar 492.829 jiwa
dan menempati lahan dengan luas 163.820 Km2. Mayoritas penduduk di huni
oleh suku Hindustan, Creool, Marron (suku local), dan Jawa. Selebihnya
adalah suku-suku kecil seperti Inheems, Gemends, Kaukasish, China, dan
lain-lain.
Yang menarik adalah penduduk Jawa yang menempati tempat ini. Tercatat
sekitar 71,879 jiwa (14,6% dari jumlah penduduk) menempati Negara ini.
Mereka aslinya adalah sekitar 33.000 penduduk Jawa Indonesia yang dibawa
ke sana untuk dijadikan kuli kontrak selama 5 tahun. Disana mereka
dipekerjakan secara paksa hingga akhirnya menetap disana sampai
turun-temurun karena tidak bisa pulang ke Negri asal
Karena sebagian besar penduduk adalah masyarakat Jawa, maka kultur dan budayanya pun masih
kejawen. Wayang dan gamelan masih ada disana. Begitu juga acara-acara selamatan seperti
sunatan, mitoni,
upacara pernikahan pun masih sama seperti upacara di Jawa. Hanya saja
karena terputusnya hubungan, perkembangannya pun berbeda. Bahkan bila
dibuat perbandingan, maka Jawa Suriname adalah sama dengan jawa di
Indonesia pada abad ke-19.
Pada awalnya, islam di Suriname juga sama dengan Islam Jawa pada abad
ke-19. Bahkan ada yang hanya sekedar memeluk agama nenek moyang karena
memang ketika dibawa kesana mereka masih sangat minim pengetahuan
tentang islam. Terlebih dari etnis Islam Jawa Abangan, mereka hanya
mengenal islam secara simbolis saja. Sekedar nama dan lebih kental
dengan tradisi serta budaya Jawa. Sebagian dari mereka masih
mempertahankan Shalat menghadap ke barat sebagaimana nenek moyang mereka
di Jawa. Padahal, negri Suriname berada di sebelah barat Ka’bah.
Seiring dengan perkembangan zaman, Islam di Suriname kini mulai
menemukan titik cerah. Banyak organisasi dan lembaga-lambaga yang
berperan sebagai penggerak perubahan pemahaman islam menjadi lebih baik
dan konprehensif. Contoh saja SIS (Stichting der Islamitische Gemeenten
in Suriname) dan SMA (Suriname Muslim Associatie) yang mempunyai andil
besar dalam mempelopori perubahan islam menuju masyarakat muslim dengan
pemahaman lebih baik. Hasilnya,
ukhuah islamiah begitu kental ditenga-tengah mereka, saling salam antara umat muslim Jawa dengan Hindustan. Bahkan saling berbesan.
Tak hanya itu penduduk asal yang tadinya beragama non muslim pun
lama-lama menjadi tertarik dan akhirnya masuk islam. Kebanyakan dari
mereka masuk islam ketika dibangku sekolah atau setelah kelulusan, dan
tak jarang jalan mereka diikuti oleh keluarga mereka, hingga anak-anak
mereka.
0 comments:
Post a Comment